Minggu, 22 Juli 2018

Naik Kelas

Di tempat kerja yang lama (2013-2014), kalau lagi ada masalah di divisi kami, dalam meetingnya si bos selalu bilang, 'kita ini lagi mau naik kelas' dan selanjutnya seolah mengatakan makanya mari kita selesaikan masalah ini. Dan begitu seterusnya. Every new single problem comes; 'kita ini lagi mau naik kelas'.
At that time, I wasn't fully understand.

Tapi sekarang, ketika lagi banyak sesuatu yg harus dihadapi, dipecahkan, dan diselesaikan. That words come to my head suddenly. >> "You are going to the next level. Just don't complain. Face and solve it."

Dengan anehnya, segenap keberanian dan tekad untuk menyelesaikannya muncul setelah niatan untuk mengabaikan masalah tersebut. I almost ignore it, not even trying to solve.

Kata-kata "kita ini lagi mau naik kelas" seolah menyiratkan bahwa, if you can handle it, you move up but if not, you stay.
Sama kayak hal nya orang-orang yang lebih memilih mengeluhkannya ketimbang menyelesaikannya. Membicarakannya ketimbang menghadapinya.

Artinya, ketika mengalami masalah yang sama dan itu-itu aja, start asking; Do I stay in the same class?





*Tulisan tahun 2016, but still relevant*