Jadi saya dulu pernah baca hadist
mengenai empat hal yang akan membuat seorang wanita masuk surga;
Rasulullah SAW bersabda, Jika seorang wanita selalu menjaga shalat lima waktu, juga berpuasa sebulan (di bulan Ramadhan), menjaga kemaluannya (dari perbuatan zina), dan taat pada suaminya, maka dikatakan pada wanita tersebut, ‘Masuklah ke surga melalui pintu manapun yang engkau suka’. (HR Ahmad)
Lalu saya mikir, wah mantep nih, lah tapi
yang keempat belom bisa dong. Gimana kalau keburu meninggal sebelum dapat jodoh?
Atau apakah wanita singlelillah tidak bisa masuk kriteria yang bisa masuk surga
dari pintu manapun? Saat itu saya mikir mungkin saking mulia nya seorang istri,
maka hadist itu pun turun untuk memberikan grand prize, bahwa betapa ketaatan
seorang istri terhadap suami itu saking besarnya sehingga harus diganjar surga.
Sementara beban si singlelillah mah belum seberat menjadi istri.
Tapi ternyata Allah Maha Adil, Al-Quran
menyebutkan beberapa wanita mulia yang tidak hanya berstatus istri saja. Ada
yang single juga, ada yang punya suami kafir juga. Betapa islam memuliakan
wanita yang kemuliaannya tidak dibutuhkan sandaran makhluk, tapi benar-benar berdasarkan
ketaatan pada Allah semata.
Berikut adalah hasil rangkuman dalam kajiannya
Ust Salim A. Fillah yang menyebutkan 4 wanita mulia yang disebut Qur’an:
- Maryam. Bahkan namanya diabadikan menjadi salah satu nama surat. Saking sholehah nya, pamannya, yang juga seorang Nabi Zakariyya keheranan darimana Maryam mendapatkan makanan di sampingnya, yang dijawab oleh Maryam ini datang langsung dari sisi Allah SWT. ‘..setiap kali Zakariyya masuk menemuinya di mihrab (kamar khusus ibadah), dia dapati makanan di sisinya. Dia berkata, “Wahai Maryam! Dari mana ini engkau peroleh? Dia (Maryam) menjawab, “Itu dari Allah.” Sesungguhnya Allah Memberi rezeki kepada siapa yang Dia Kehendaki tanpa perhitungan.” (QS 3:37). Dan Maryam ini adalah salah satu contoh wanita yang dimuliakan oleh Allah walau tanpa ada suami disampingnya.
- Asiyah. Siapa yang bisa tahan dengan kedzaliman Firaun, suaminya saat itu. Yang mengaku Tuhan, yang membunuh setiap anak laki-laki yang baru dilahirkan. Lalu dengan kesabarannya, Allah SWT muliakan beliau, dengan diabadikannya doa yang dipanjatkan dalam QS At-Tahrim ayat 11 “Ya Tuhanku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Fir’aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zalim”. Ulama tafsir menyebutkan, salah satu hikmah dari doa tersebut adalah Asiyah ini paham betul bahwa hal utama dalam memilih rumah adalah pilih dulu tetangga nya. Maka dalam doa nya disebutkan, minta dibangunkan rumah tapi di sisi Allah. Seloroh Ust Salim, kan bisa saja Asiyah ini minta ditempatkan di surga tok selesai, atau minta dibangunkan rumah di tengah surga, surga ini lebih luas daripada langit dan bumi, dalam tempat yang seluas itu, Asiyah dengan cerdasnya memilih rumah dengan memilih tetangganya terlebih dahulu, yaitu di sebelah Allah SWT. Masya Allah. Tabarakallah. Contoh kedua ini adalah, wanita yang memiliki suami namun suami yang kufur tak memadamkan kemulian yang diberikan Allah SWT padanya.
- Khadijah. Siapa yang tidak kenal dengan Ibunda kita Siti Khadijah, sosok lembutnya dalam mendampingi suami sholeh yang memiliki peran sebagai nabi dan rosul. Yang satu-satu nya percaya saat yang lain tidak percaya, yang satu-satu nya menenangkan saat yang lain menghujat. Idaman banget ga sih? Ngademin. Yang menjadi satu-satunya istri Nabi Muhammad SAW saat itu, dan hanya dari rahimnya lahir keturunan Nabi. Sosok Khadijah ini menjadi salah satu contoh, wanita mulia yang memiliki suami sholeh dan hidup berkecukupan.
- Fatimah. Putri Rosul ini, mempunyai suami Ali bin Abi Thalib. Sholehah nya jangan ditanya. Dididik oleh Pembawa risalah kebenaran langsung. Contoh wanita mulia keempat ini mempunyai suami sholeh walaupun dengan hidup kekurangan.
Dari keempat contoh wanita mulia yang
disebutkan Quran diatas, ibrah yang bisa diambil adalah punya suami atau tidak,
ada harta atau tidak, tidak menghalangi wanita untuk mulia. Ketaatan wanita
tidak boleh bersandar pada makhluk tapi muaranya hanya pada Allah SWT.
Makanya sister, jika ada yang nanya kapan nikah, ga usah baper. Bilangin, nikah itu bukan tujuan tapi perantara. #Ceilah #AlasanJombloAjaSih :p
Bukan nikah yang dituju, tapi ketaatan, baik saat single ataupun double.
Ada quotenya Ust Salim yang bagus
bahwa Allah SWT seringkali menguji kita
melalui hal-hal yang kita junjung tinggi.
Misalnya Maryam yang menjunjung
tinggi kesuciannya, diuji dengan kesuciannya, dititipkannya ruh dalam rahimnya
tanpa pernah disentuh sedikit pun oleh lelaki. Hingga saat kepayahan saat
hendak melahirkan, berkata Maryam “Wahai,
betapa (baiknya) aku mati sebelum ini, dan aku menjadi seorang yang tidak
diperhatikan dan dilupakan”(QS 19:23). Maka yang biasanya hidangan makanan selalu
langsung tersedia di samping Maryam, Allah berikan sedikit teguran agar Maryam (yang sedang kepayahan saat hendak melahirkan)
diperintah Allah untuk menggoyangkan pohon kurma.
Ust Salim berkata, saat dirinya berada
di tanah arab dan melihat pohon kurma, dirinya mencoba untuk
menggoyang-goyangkan pohon kurma agar kurma tsb jatuh, tapi Masya Allah, ga ada
kurma yang jatuh, malah badannya yang bisa oleng. Ternyata dibutuhkan kekuatan
yang luar biasa, dan tentu saja karunia dari Allah SWT agar pohon kurma yang
digoyangkan Maryam menjatuhkan kurma.
Atau Ibrahim AS yang menjunjung tinggi
cinta, diuji dengan cinta. Saat lagi cinta-cinta nya sama Siti Hajar yang baru
memberinya keturunan, diperintah Allah untuk meninggalkan Siti Hajar di tempat tandus
antah berantah kala itu. Saat Ibrahim lagi cinta-cintanya sama Ismail AS
setelah berpisah sekian lama, diperintah menyembelih anak kesayangannya itu.
Masya Allah.
Maka benar bahwa Allah SWT seringkali menguji kita melalui hal-hal yang kita junjung
tinggi.
***